Wak Uteh



Wak Uteh yang akrab dengan lagu-lagu Melayu dari pesisir, berupaya semakin menancapkan kukunya di jagad permusikan Tanah Air, khususnya Melayu Pesisir.
Setelah berhasil merilis 11 album Melayu Roncah (campuran), salah satunya bertajuk “Wak Uteh” yang sangat terkenal dan seakan menjadi ‘lagu wajib’ berbagai acara-acara.

kini Wak Uteh menghadirkan sesuatu yang baru, yakni album khas Melayu tanpa campuran dari beberapa bahasa lain.

“Memang, album Melayu Roncah kemarin campuran dari beberapa ritme seperti Tapanuli, Melayu dan Padangpasir. Tapi di album ini, asli Melayu.

Namun, karena Wak Uteh telah dikenal sebagai band roncah kita tetap selipkan satu lagu yakni Zavin Syair Palaut,” sebut pimpinan Wak Uteh Djalaut HB

Peluncuran album Melayu ini, katanya, sebagai upaya pengobat rindu masyarakat yang menggemari lagu-lagu khas Melayu. Apalagi, artis atau penyanyi Jakarta maupun Medan sudah sangat lama tidak mengeluarkan album Melayu.

“Jadi, kita hadirkan album ini karena Wak Uteh merasa terpanggil. Apalagi, ini seni dan kebudayaan asli kita,” tegasnya.

Meledak
Meski terbilang sederhana, namun setiap album Wak Uteh selalu terbilang meledak di pasaran. Buktinya, seperti dikatakan Djalaut yang kini akrab disapa Wak Uteh, angka 50 ribu kopi selalu berhasil ditorehkan di setiap album baru.

“Yang paling meledak adalah album ‘Wak Uteh’ yang telah membuat angka ratusan ribu kopi,” ujarnya.

Menggabungkan delapan orang yakni Djalaut H, Syafi’i, Darwin STJ, Eka KDI, Masdelina, Syaini, Azlina plus Junaidah berkolaborasi dalam satu grup sebenarnya tak gampang. Tapi bagi Djalaut yang dipercaya memimpin grup tersebut, malah kesempatan guna memaksimalkan setiap potensi anggotanya.

Di album terbaru ini, Djalaut (Wak Uteh), memaparkan, seluruhnya hasil ciptaan mereka dan tetap menghadirkan nada atau syair-syair kocak sebagai identitas.

Dikatakan, perbedaan grupnya dengan grup lain karena mereka tidak melulu berbicara cinta dalam lagu-lagunya tapi banyak bercerita tentang kehidupan masyarakat pesisir pantai.

“Yang pasti, kami berupaya mempertahankan nilai budaya, khususnya pesisir. Perlu diketahui, dua perusahaan rekaman besar Jakarta berusaha menggandeng Wak Uteh tapi kita tidak mau.

Karena bila hal itu terjadi, maka seniman daerah bakal jadi penonton sebab seluruhnya mereka yang mengerjakan. Beda dengan kami, semuanya dikerjakan masyarakat sekitar sehingga juga membuka peluang kerja,” jabarnya

Sumber : http://sagalaoretoret.blogspot.com/2009/08/wak-uteh-kembalinya-musik-rakyat.html



3 x kawin
Adek Sayang
Anak Pak Haji Leman
Angin Koncang
Badocak
Bahasa Tubuh
Bakombur (Ulong Bola)
Bang Beca
Batongkar
Belum Masanya
Biarlah Berlalu
Bingung
Dadong
Gadis Batubara
Gule Lomak
Harta
Hilang Bini Dari Kulambu
Ikan Asin
Itulah Namaku
Jadi Presiden
Katak Bortung
Katoguran
Kencan
Mencari Ganti
Minyak Naek
Nampak Sanggul Nampak Kupiah
Nasib Nelayan
Nasib Paranto
Nasib
Penarik RBT
Penjual Sayur
Poniyem
Pulang Kampung
Pulau Kampai
Sakit Gigi
Saling Jatuh Cinta
Sekali Layar
Sinandong Pohon Kelapa
Tak Merokok
Tanjung Balai Kota Kerang
Tutur Melayu
Wak Alang Undangan
Wak Alang
Wak Ali
Wak Uteh
Walang Kadung



Download Lagu Wak Uteh :
Wak Uteh1
Wak Uteh2
Wak Uteh3

NOTE: Do you like this song ?, do not forget to buy the cassette / cd or ringtone list, rbt or its NSP. because this blog just for hobby and artist promotion and music.

Comments

Popular posts from this blog

Ebiet G. Ade

Bondan Prakoso & Fade 2 Black - Unity

Black Brothers